Tingkat Keberhasilan Bayar
Di era digital saat ini, meminjam dan meminjamkan uang semakin mudah berkat kehadiran platform fintech. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat keamanan dan kepercayaan pada sebuah platform fintech adalah Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB). Sederhananya, TKB adalah sebuah angka yang menunjukkan seberapa sering peminjam berhasil melunasi pinjamannya tepat waktu. Semakin tinggi TKB, semakin baik kinerja platform tersebut dalam mengelola pinjaman.
Kategori Kualitas Pendanaan ini digunakan oleh penyelenggara layanan pendanaan untuk menilai kualitas pendanaan dan memantau risiko terkait dengan keterlambatan pembayaran. Kategori tersebut terdiri dari:
1.
Lancar: Tidak ada keterlambatan dalam pembayaran pokok dan/atau manfaat ekonomi pendanaan.
2.
Dalam Perhatian Khusus: Terdapat keterlambatan pembayaran hingga 30 hari setelah jatuh tempo.
3.
Kurang Lancar: Terdapat keterlambatan pembayaran antara 30 hingga 60 hari setelah jatuh tempo.
4.
Diragukan: Terdapat keterlambatan pembayaran antara 60 hingga 90 hari setelah jatuh tempo.
5.
Macet: Terdapat keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari setelah jatuh tempo.
TKB mencerminkan seberapa efektif penyelenggara dalam memastikan pembayaran kewajiban sesuai dengan kategori kualitas pendanaan. Misalnya, TKB90 menunjukkan persentase keberhasilan penyelesaian kewajiban dalam waktu 90 hari, yang berkaitan dengan kategori 'macet' jika tidak tercapai. Semakin tinggi nilai TKB, semakin baik kinerja dan risiko pendanaan dianggap lebih rendah. Kategori TKB terdiri dari:
TKB0: Mengukur keberhasilan penyelesaian tepat pada hari jatuh tempo, terkait dengan kategori 'Dalam Perhatian Khusus'.
TKB30: Mengukur keberhasilan penyelesaian dalam waktu hingga 30 hari setelah jatuh tempo, terkait dengan kategori 'Kurang Lancar'.
TKB60: Mengukur keberhasilan penyelesaian dalam waktu hingga 60 hari setelah jatuh tempo, terkait dengan kategori 'Diragukan'.
TKB90: Mengukur keberhasilan penyelesaian dalam waktu hingga 90 hari setelah jatuh tempo, terkait dengan kategori 'Macet'.
Penyelenggara LPBBTI diwajibkan untuk menghitung dan mempublikasikan TKB mereka. Rumus perhitungan TKB adalah sebagai berikut:
1.
Cara menghitung TKB:
TKB 0 = 100% - TWP 0
TKB30 = 100% - TWP30
TKB60 = 100% - TWP60
TKB90 = 100% - TWP90
2.
Di mana TWP (Tingkat Wanprestasi) dihitung dengan rumus:
TWP 0 = (Posisi akhir wanprestasi di atas 0 hari kalender / Total posisi akhir) x 100%
TWP30 = (Posisi akhir wanprestasi di atas 30 hari kalender / Total posisi akhir) x 100%
TWP60 = (Posisi akhir wanprestasi di atas 60 hari kalender / Total posisi akhir) x 100%
TWP90 = (Posisi akhir wanprestasi di atas 90 hari kalender / Total posisi akhir) x 100%
Sesuai dengan SEOJK 19/2023, Penyelenggara LPBBTI wajib mempublikasikan TKB pada halaman utama situs web, aplikasi, dan/atau Sistem Elektronik milik Penyelenggara.
TKB merupakan indikator penting bagi pengguna LPBBTI, terutama bagi Pemberi Dana (lender) dan Penerima Dana (borrower) dengan beberapa alasan
1.
Kredibilitas Platform: TKB yang tinggi menunjukkan bahwa platform tersebut memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya.
2.
Kemudahan Akses: Platform dengan TKB tinggi cenderung lebih mudah diakses, karena dianggap memiliki risiko kredit yang lebih rendah.
3.
Transparansi: TKB memberikan gambaran yang jelas tentang kinerja platform LPBBTI dalam mengelola pendanaan.
4.
Penilaian Risiko: Membantu Pemberi Dana menilai tingkat risiko dalam memberikan pendanaan melalui platform tertentu.
5.
Keputusan Investasi: Menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih platform LPBBTI untuk berinvestasi.
6.
Evaluasi Kinerja: Memungkinkan regulator dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengevaluasi kinerja industri LPBBTI secara keseluruhan.
Memahami Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB) sangat penting bagi pengguna layanan LPBBTI. Sebagai Pemberi Dana, pastikan untuk selalu memperhatikan TKB platform yang Anda gunakan sebelum memberikan pendanaan. Semakin tinggi nilai TKB, semakin baik kinerja platform dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pendanaan. Namun, perlu diingat bahwa TKB bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan. Selalu lakukan due diligence yang menyeluruh dan pahami risiko yang mungkin timbul sebelum memutuskan untuk memberikan pendanaan melalui platform LPBBTI. sebagai Penerima Dana, penting untuk memahami dengan baik semua syarat dan ketentuan yang berlaku, termasuk denda keterlambatan pembayaran dan konsekuensi jika terjadi gagal bayar. Pastikan Anda meminjam sesuai kemampuan dan gunakan dana untuk tujuan yang produktif. Dengan memahami TKB dan aspek-aspek penting lainnya dalam LPBBTI, kita dapat menjadi pengguna layanan keuangan digital yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.